Sikap



SIKAP ITU HARUS BAIK (POSITIF) DAN PENYETUJU BAGI HAL-HAL BAIK.
                                                                                               David Sigalingging
Sikap:
a.    Pertama adalah kerangka pemikiran yang diwakili oleh para ahli psikologi seperti Louis Thurstone, Rensis Likert, dan Charles Osgood. Menurut mereka, sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung (unfavorable) pada obyek tersebut.
b.    Kelompok pemikiran yang kedua diwakili oleh para ahli seperti Chave, Borgardus, La Pierre, Mead dan Gordon Allport. Menurut kelompok pemikiran ini sikap merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respons.
c.    Kelompok pemikiran yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi kepada skema triadik. Menurut kerangka pemikiran ini suatu sikap merupakan konstelasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu obyek.

Selanjutnya menurut Azwar struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif, afektif, dan konatif. (1). Komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini) terutama apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang kontraversial. (2). Komponen afektif merupakan perasaan individu terhadap obyek sikap dan menyangkut masalah emosional subyektif terhadap suatu obyek. Apabila individu percaya bahwa obyek sikap tersebut membawa dampak yang tidak baik, maka akan terbentuk perasaan tidak suka atau afeksi yang tak favorable terhadap obyek sikap tersebut. (3). Komponen konatif menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan obyek sikap yang dihadapinya. Keterkaitan tiga komponen tersebut harus selaras dan konsisten agar bias memunculkan suatu sikap tertentu. Dalam kata lain, apabila dihadapkan pada suatu obyek sikap yang sama, maka ketiga komponen tersebut harus mempolakan hal yang sama.
Sikap berhubungan dengan seberapa luasnya pengetahuan individu terhadap obyek yang dihadapi. Orang yang tidak mempunyai pengetahuan tentang suatu obyek tidak akan mempunyai sikap positif terhadap obyek tersebut. Hal itu berarti bahwa aspek kognitif yang diwujudkan melalui pengaruh pemikiran dan keyakinan seseorang memerlukan landasan pengetahuan yang relevan menanggapi obyek sikap. Dengan demikian pengetahuan mengenai konsep tentang mikrobiologi diharapkan akan mampu menumbuhkembangkan sikap positif terhadap kesehatan. Demikian juga dengan pendidikan merupakan modal manusia melakukan transformasi sikap Rounded Rectangle: Komponen Konasi
(Kesiapan Bereaksi, Siap Berperilaku)Rounded Rectangle: Komponen Kognitif
(Dalil-dalil kognitif, Persepsi, Pengetahuan)Rounded Rectangle: Komponen Afektif
(Memihak, Menyenagi, Mendekati)terhadap kesehatan










 









Bagan 1.0
Proses Pembentukan Sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap obyek sikap antara lain :
1.      Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
2.      Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
3.      Pengaruh Kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karena kebudayaanlah yang memberi corak pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.
4.      Media Massa
Dalam pemberitaan surat kabar mauoun radio atau media komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyekstif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5.      Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.
6.      Faktor Emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. (Azwar, 2005).

Penilaian sikap
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN

Kisi-kisi
No
MENERIMA
MERESPON
MENGHARGAI
BERTANGGUNG JAWAB
1
Senang belajar listrik oto
Berusah Mengerjakan tugas sebaik baiknya
Mengajak teman belajar kelompok
Ketika teman mengajak untuk jalan-jalan, saya tetap memilih untuk belajar
2
Mau mengerjakan latihan
Apabila ada soal-soal atau tugas yang sulit, saya berusaha untuk memecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain
Saya memberikan saran atau usul kepada bapak/ibu guru yang sedang menjelaskan materi pelajaran di dalam kelas
Jika materi pelajaran belum saya pahami saya berusaha mencari buku-buku perpustakaan untuk membantu memahami
3
Saya senang membaca buku kelistrikan otomotif
mendekati
Mendukung
Manusia walaupun
4
Niat
Interaksi baik
memihak
Rasa memiliki
5

Rasa ingintahu
Menyetujui

6

Rasa mudah/menantang
Rasa bermanfaat

7


mengharapkan


Share on Google Plus

About David Sigalingging

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment