BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul pembelajaran sistem rem tromol berisi materi dan informasi tentang fungsi rem, rem tromol dan bagian-bagiannya, cara kerja rem tromol, tipe-tipe rem tromol dan cara kerja penyetelen celah sepatu rem otomatis. Materi diuraikan secara praktis agar siswa mudah memahami bahasan yang disampaikan. Modul ini disusun dalam satu kegiatan pembelajaran yang berisi tujuan, materi, dan diakhir materi disampaikan rangkuman yang memuat intisari materi, dilanjutkan test formatif. Setiap siswa harus mengerjakan test tersebut sebagai indikator penguasaan materi, jawaban test kemudian diklarifikasi dengan kunci jawaban. Diakhir modul terdapat evaluasi sebagai uji kompetensi siswa. Uji kompetensi dilakukan secara teroritis dengan menjawab pertanyaan pada soal evaluasi, guru menilai berdasarkan lembar jawaban test siswa. Melalui evaluasi tersebut dapat diketahui kompetensi siswa. B. Tujuan umum dan tujuan khusus pembelajaran Tujuan umum : Mengenal sistem rem tromol Tujuan khusus : Setelah mempelajari modul ini diharapkan siswa dapat : 1. Mengetahui fungsi dan persyaratan sistem rem 2. Mengetahui konstruksi dan cara kerja rem tromol 3. Mengetahui tipe-tipe rem tromol 4. Mengetahui cara kerja penyetelan celah sepatu rem secara otomatis C. Petunjuk penggunaan modul 1. Petunjuk Bagi Siswa a. Bacalah modul secara seksama pada setiap kegiatan belajar, bila ada uraian yang kurang tanyakan pada guru. b. Kerjakan setiap tes formatif pada setiap kegiatan belajar, untuk mengetahui seberapa besar pemahaman anda terhadap materi yang disampaikan, klarifikasi hasil jawaban pada lembar jawaban yang ada. c. Bila anda merasa siap mintalah guru untuk menguji kompetensi anda. 1 2. Petunjuk Bagi Guru Guru bertindak sebagai fasilitator, motivator, organisator dan evaluator. Jadi guru berperan a. Fasititator yaitu menyediakan fasilitas berupa informasi, bahan, alat, training obyek dan media yang cukup bagi siswa sehingga kompetensi siswa cepat tercapai. b. Motivator yaitu memotivasi siswa untuk belajar dengan giat, dan mencapai kompetensi dengan sempurna c. Organisator yaitu bersama siswa menyusun kegiatan belajar dalam mempelajari modul, berlatih keterampilan, memanfaatkan fasilitas dan sumber lain untuk mendukung terpenuhinya kompetensi siswa. d. Evaluator yaitu mengevaluasi kegiatan dan perkembangan kompetensi yang dicapai siswa, sehingga dapat menentukan kegiatan selanjutnya. D. Alokasi waktu : 2 x 40 menit E. Peralatan dalam penggunaan modul Sebelum mempelajari modul ini terlebih dahulu hendaknya dipersiapkan: 1. Buku tulis 2. Alat-alat tulis BAB II BAHAN AJAR A. Tinjauan sistem rem Rem merupakan salah satu sistem yang terdapat pada kendraan. Rem mempunyai peranan yang sangat penting demi keamanan kendraan itu sendiri, penumpang, dan orang lain. Oleh karena itu, semua kendraan harus dilengkapi dengan sistem rem. Sistem rem berfungsi untuk : a. Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan. b. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. c. Sebagai alat pengaman dan menjain pengendaraan yang aman. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu sistem rem adalah sebagai berikut : a. Dapat bekerja cepat dan tepat b. Kemampuan pengereman dapat dipercaya c. Gaya pengereman pada setiap roda harus sama d. Sederhana dan pemeliharaanya mudah. Berdasarkan kostruksinya, terdapat dua jenis rem yaitu rem piringan dan rem tromol. B. Rem Tromol Gambar 1: Rem tromol 3 Pada dasarnya jenis rem tromol yang digunakan roda depan dan belakang tidak sama, hal ini dimaksudkan supaya system rem dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan persyatan. Adapun bagian- bagian utama rem tromol adalah sebagai berikut : 1. Backig plate Backing plate terbuat dari baja press, berfungsi sebagai tempat dudukan komponen-komponen rem. Gambar 2: Backing plate 2. Silinder roda Gambar 3: Silinder roda Silinder roda berfungsi untuk meneruskan tekanan dari master silinder ke sepatu rem agar menekan tromol. Ada dua tipe silinder roda (wheel silinder): double piston dan single piston. 3. Sepatu rem dan kanvas rem Sepatu rem berbentuk busur yang dilekatkan dengan kanvas rem menggunakan keling atau perekat. Sepatu rem terbuat dari pelat baja, berfungsi untuk menahan putaran tromol, saat terjadi pengereman. Gambar 4: Sepatu rem dan Kanvas rem 4. Tromol rem Tromol rem (brake drum) terbuat dari besi tuang (gray cast iron). Ketika kanvas menekan bagian dalam dari tromol akan terjadi gesekan yang menimbulkan panas yang mencapai suhu 200 – 300°C. Gambar 5: Tromol rem Cara kerja rem tromol Gambar 6: Cara kerja rem tromol Keuntungan dari rem tromol a. Kekuatan dan daya pengereman dilakukan oleh sepatu yang menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar b. Dirancang ssebagai rem parker c. Sepatu remnya terlindung dari kotoran, seperti pasir yang dapar sepatu rem dan tromol Kerugian dari rem tromol a. Konstruksi yang rumit b. Memerlikan perwatan berupa penyetelan sacara berkala c. Membutuhkantempat yang besar. C. Tipe rem tromol 1. Tipe leading dan trailing Pada tipe ini terdapat satu wheel silinder dengan dua piston yang akan mendorong bagian atas dari tromol rem. Leading shoe lebih cepat aus dari pada trailing shoe. Gamabar 7: Rem tromol tipe leading dan trailing 2. Tipe two-leading Tipe ini mempunyai dua wheel silinder yang masing-masing mempunyai satu silinder. Keuntungan : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman baik. Kerugian : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik. Gambar 8: Rem tromol tipe Two-leading 3. Tipe dual two-leading Tipe ini mempunyai 2 silinder roda (wheel cylinder), yang masing-masing memiliki 2 buah piston, dan menghasilkan efek pengereman yang baik saat kendaraan maju maupun mundur. Gambar 9: Rem tromol tipe dual two-leading 4. Tipe uni-servo Tipe ini mempunyai 1 wheel cylinder dengan 1 piston. o Keuntungan : Saat kendaraan maju kedua sepatu rem menjadi leading shoe sehingga daya pengereman aik. o Kerugian : Saat kendaraan mundur kedua sepatu rem menjadi trailing shoe sehingga daya pengereman kurang baik. Gambar 10: Rem tromol tipe uni-servo 5. Tipe duo-servo Tipe ini merupakan penyempurnaan dari tipe uni-servo yang mempunyai 1 wheel cylinder dengan 2 piston. Gaya pengereman tetap baik tanpa terpengaruh oleh gerakan kendaraan. Gambar 11: Rem tromol duo-servo D. Daya Pengereman Daya pengereman dipengaruhi oleh : Ø Temperatur kanvas. Gesekan akan berkurang dan gaya pengereman akan menurun ketika tromol dan kanvas telah menjadi panas. Ø Posisi persinggungan antara tromol dan kanvas, walaupun luas daerah persinggungan mungkin sama. Gambar 12: Daya pengereman 5. Celah sepatu rem Celah yang tidak tepat dapat menyebabkan : Ø Celah sepatu rem terlalu besar akan menyebabkan kelambatan pada pengereman. Ø Celah sepatu rem terlalu kecil, rem akan terseret dan menyebabkan keausan pada tromol dan kanvas. Ø Celah sepatu rem tidak sama akan menyebabkan kendaraan tertarik ke satu arah. a. Penyetelan Otomatis Celah Sepatu Rem v Penyetelan terjadi saat pengereman selama kendaraan mundur Metode ini digunakan pada rem tipe duo servo, yang menggunakan kabelpenyetel (adjusting cable), tuas penyetel (adjusting lever), sekrup penyetelsepatu (shoe adjusting screw). Adjusting cable dipasang pada brake shoe no. 2 dan ujung lainnya padaadjusting lever melalui sebuah pegas.Adjusting lever dipasang pada bagian bawah sepatu no. 2 yang dihubungkan dengan adjusting screw.Shoe adjusting screw terdiri dari baut dan mur seperti pada gambar. Gambar 13: Penyetelan Otomatis Celah Sepatu Rem § Cara Kerja Bila pedal rem ditekan saat kendaraan mundur, sepatu rem no. 2 bergerak dari anchor pin, dan menarik adjusting cable. Ini menyebabkan adjusting lever memutar adjusting screw dan menyetel celah. Gambar 14: Cara kerja penyetelan otomatis celahsepatu rem v Penyetelan terjadi saat pengereman selama kendaraan maju Ujung link dihubungkan dengan piston wheel cylinder, sedangkan ujung link lain dihubungkan dengan automatic adjusting lever melalui pegas. Tuas penyetel otomatis dipasang pada rumah wheel silinder dengan sebuah pin, yang ujungnya dihubungkan dengan pegas dan adjusting wheel. Gamabar 15: Mekanisme penyetelan otomatis · Cara Kerja Bila pedal rem diinjak, maka piston dan link bergerak ke atas. Hal ini menyebabkan tuas penyetel otomatis bergerak mengelilingi pin pada arah putaran kebalikan. Gambar 16: Cara kerja penyetel saat pengereman selama kendaraan maju v Penyetelan dilakukan dengan rem parkir · Cara Kerja Saat rem parkir bekerja, maka tuas tertarik ke kiri. Pada saat yang bersamaan, tuas penyetel berputar searah jarum jam mengelilimgi pin tempat sepatu rem terpasang, memutarkan adjusting screw. Gambar 17: Penyetelan dilakukan dengan rem parkir a. Celah Sepatu Rem Lebih Besar dari Standar Saat tuas rem parkir ditarik, maka adjusting lever akan bergerak jauh melebihi jarak gigi berikut dari adjusting screw. Saat tuas rem parkir dibebaskan, adjusting lever akan turun dan memutar adjusting screw sehingga menyetel celah. Gambar 18: Kerja penyetel saat celah sepatu rem lebih besar dari standar b. Celah Sepatu Rem Standar Saat rem parkir ditarik, adjusting lever hanya bergerak sedikit (tidak melebihi gigi berikut pada adjusting wheel). Celah sepatu rem tetap (tidak berubah). Gambar 19: Kerja penyetel saat celah sepatu rem standar E. Rangkuman 1. Fungsi dari sistem rem adalah mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Sebagai alat pengaman dan menjain pengendaraan yang aman. Persyaratan sistem rem adalah dapat bekerja cepat dan tepat, kemampuan pengereman dapat dipercaya, gaya pengereman pada setiap roda harus sama, sederhana dan pemeliharaanya mudah. 2. Konstruksi rem tromol terdiri dari backing plate, silinder roda, sepatu rem, kanvas rem, dan tromol rem. Cara kerja rem tromol adalah pada saat pedal rem ditekan maka tekanan hidrolik dari master silisnder akan diteruskan ke silinder roda. Piston pada silinder roda mendorong sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara tromol bagian dalam dengan kanvas rem. Dengan demikian, roda akan berkurang kecepatan putarnya atau berhenti. Apabila pedal rem dilepas maka sepatu rem akan kembali ke posisi semula karena ditarik oleh pegas pembalik 3. Tipe-tipe rem tromol yaitu: Tipe leading dan trailing, two-leading, dual two-leading, uni-servo, dan tipe duo-servo. 4. Pada beberapa tipe rem Penyetelan celah sepatu rem dilakukan secara manual (berkala) dan ada juga yang secara otomatis. Penyetelan otomatis sepatu rem terjadi pada saat penegereman selama kendraan mundur, pada saat pengereman selama kendraan maju dan penyetelan dilakukan dengan rem parkir. BAB III EVALUASI A. Test latihan 1. Jelaskan fungsi rem pada kendraan ! 2. Jelaskan kontruksi dari rem tromol beserta fungsinya ! 3. Sebutkan cara kerja dari rem tromol ! 4. Sebutkan tipe-tipe rem tromol ! 5. Mengapa penyetelan sepatu rem perlu dilakukan dan kapan pelaksaannya? B. Kunci jawaban 1. Pada kendraan rem berfungsi untuk: a. Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan. b. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. c. Sebagai alat pengaman dan menjain pengendaraan yang aman. 2. Konstruksi dari rem tromol yaitu: a. Backing plate, berfungsi sebagai tempat dudukan komponen-komponen rem. b. Silinder roda, berfungsi untuk meneruskan tekanan dari master silinder ke sepatu rem agar menekan tromol. c. Sepatu rem berfungsi menahan putaran tromol, kanvas rem berfungsi sebagai bidang gesek antara sepatu rem dan tromol. d. Tromol rem, berfungsi sebagai bidang gesek kanvas rem. 3. Cara kerja dari rem tromol adalah Pada saat pedal rem ditekan maka tekanan hidrolik dari master silisnder akan diteruskan ke silinder roda. Piston pada silinder roda mendorong sepatu rem sehingga terjadi gesekan antara tromol bagian dalam dengan kanvas rem. Dengan demikian, roda akan berkurang kecepatan putarnya atau berhenti. Apabila pedal rem dilepas maka sepatu rem akan kembali ke posisi semula karena ditarik oleh pegas pembalik 4. Tipe-tipe rem tromol yaitu: a. Tipe leading dan trailing, b. Tipe two-leading, c. Tipe dual two-leading, d. 14 e. Tipe duo-servo 5. Penyetelan sepatu rem perlu dilakukan agar daya pengereman dari rem tetap baik sehingga keselamatan baik pengendara, penumpang dan maupun orang lain dapat terjamin, sehingga mencegah terjadinya kecelakaan dalam berkendraan. Penyetelan dilakukan apa bila celah dari sepatu rem tidak lagi standar, hal ini bisa diketahui dari daya pengereman terhadap roda, pada beberapa rem langkah penyetelan dapat dilakukan secara manual (berkala) dan ada juga yang dilakukan secara otomatis. C. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Materi Teori Materi yang sedang Anda pelajari merupakan pengetahuan pendukung terhadap kompetensi memperbaiki kerusakan pada sistem kelistrikan otomotif. Standar minimal nilai yang ditetapkan untuk penguasaan materi ini adalah 75. Bandingkan hasil jawaban tes Anda dengan kunci jawaban, kemudian ukurlah hasil penguasaan yang telah dicapai menggunakan rumus berikut : S Jawaban benar Tingkat Penguasaan = x 100% S Soal Jika yang diperoleh telah mencapai 75% atau lebih, maka Anda telah menguasai materi yang dipelajari dan berhak melanjutkan pembelajaran berikutnya dengan persetujuan guru pembimbing. Namun jika hasil yang diperoleh belum mencapai 75%. Anda masih harus mengulangi atau mempelajari kembali bahan ajar ini. DAFTAR PUSTAKA Toyota. New Step 1.Jakarta:PT Toyota-Astra Motor Toyota. Step 2 Casis Group.Jakarta:PT Toyota-Astra Motor Daryanto.1995.Teknik Service Mobil.Jakarta:Rineka Cipta Sucahyo, bagyo dkk.1999.Otomotif Mesin Tenaga.Jakarta:PT Tiga Serangkai |
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 comments:
Post a Comment