Sisten Air Conditioner/AC_Otomotif

BAB. I

PENDAHULUAN

 

A.   DESKRIPSI

        Modul ini berjudul "Sistem AC (Air Conditioners)" yang disusun berlandaskan pelatihan yang berbasis kompetensi sebagai konsekwensi dari pemakaian Kurikulum 2004 dengan standar Nasional.

                Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar baik teori maupun praktIk, yang mana pemelajaran teori merupakan landasan dasar yang akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan siswa akan menguasai ketrampilan tentang Pemeliharaan/Servis Sistem Air Condition pada mobil seperti yang dilakukan di bengkel-bengkel.

        Setelah siswa menguasai ketrampilan dari modul ini, siswa dapat bekerja dibengkel-bengkel spesialis AC atau membuka usaha bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan menjanjikan.

 

B.   PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

 

1.  Rambu-rambu Belajar bagi Peserta Diklat

Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:

a.      Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan belajar.

b.     Kerjakan tugas test formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.

 

 

C.    Tujuan Akhir

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar baik teori maupun praktik dari modul ini peserta diklat diharapkan memiliki kemampuan:

 

1.     Mengetahui nama, fungsi dan cara kerja dari komponen Air Coditioners

2.     Memahami rangkaian/siklus pendinginan AC mobil

 

D.    Alokasi waktu

1

 
Materi dapat diselesaikan selama 3 jam pelajaran @ 45 menit.

E.     Peralatan penggunaan modul

Untuk menujang dalam pembelajaran modul ini dibutukkan alat-alat :

1.  Buku catatan

2.  Buku teks penunjang yang relevan

3.  Transparan dan OHP

 

 

 


BAB. II

PEMELAJARAN

 


A.   Rencana Belajar Peserta Diklat

 

Oleh karena kegiatan belajar pada modul ini harus dilakukan secara berurutan maka kartu kegiatan belajar dibawah ini akan dapat membantu ketercapaian tujuan yang diharapkan dari modul ini. Kartu kegiatan ini harus diisi oleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan yang diikutinya dan disyahkan oleh Guru/Instruktur yang membimbing.

 

Jenis Kegiatan

Tgl

Waktu

Tempat Belajar

Alasan Perubahan

Paraf Guru

1.  Mempelajari nama nama cara kerja komponen utama AC

 

 

 

 

 

2.  .mempelajari siklus pendinginan AC mobil

 

 

 

 

 

 

 

B.   Kegiatan Belajar

 

Mengenal nama, fungsi dan cara kerja komponen AC Mobil (Kendaraan Ringan)

 

a.    Tujuan kegiatan belajar

 

§  Peserta Diklat dapat melaksanakan aspek keselamatan kerja yang harus diikuti pada waktu mengerjakan pekerjaan servis AC

§  Peserta diklat dapat menyebutkan  nama-nama dan fungsi  komponen utama AC

§  Peserta diklat dapat menjelaskan cara kerja komponen utama AC

 

b.    Uraian Materi 

1) Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners)

 

AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman.  Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah:

compressor-4
 


a.    Compressor     

 

 

 

 

 

3

 
 


Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

 

b.    Condenser                                              

condensor 2
 


Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

 

 

 

c.     Dryer/Receifer

dryerBerfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.

 

 

d.    Expansion Valve                                              

expansion_valve

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

 

 

 

 

 

e.    Evaporator                

evaporator 


Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin

 

 

 

2)    Cara Kerja Komponen AC

 

a.  Compressor

 

Compressor terbagi menjadi  dua bagian, yaitu:

 

1)    Compressor

Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya.

 

Jenis kompresor dapat dipisahkan seperti dibawah ini:

 

                                               

   Tipe Crank

Tipe Reciprocating       

                                               

   Tipe Swash Plate

                            

Tipe Rotary                                   Tipe Through Vane

 

 

 

Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston.

gb-6bTipe Crank:         

Pada tipe ini sisi piston yang ber- fungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder   (Valve Plate) ter- dapat dua katup yaitu katup isap (Suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi.

gb-7
 

 

 

 

 

 

 

 


Pada langkah turun, Refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari Evaporator, dan pada langkah naik Refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke Condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm2 menjadi 15 kg/cm2 yang mengubah temperatur dari 0oC menjadi 70oC.

 

Tipe Swash Plate:

gb-8b
 


Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi lainnya melakukan langkah isap  (lihat bagan gambar mekanis kompresi)

 

 

gb-9
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tipe Through Vane:

 

through_parts
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Tipe Through Vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi).

 

gb-12 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 1:

Gambar 6

 

Gambar 5

 

Gambar 4

 
 

 

 


Gambar 1.

Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap.

 

Gambar 2.

Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup.

 

            Gambar 3.

Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan.

 

Gambar 4.

Langkah kompresi penuh.

 

Gambar 5.

Langkah penyaluran/pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (Discharge Valve).

 

Gambar 6.

Penyaluran Refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi. Pada aktualnya Through Vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan.

c.    Kopling Magnet (Magnetic Clutch)

Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah: Stator, Rotor dan Pressure Plate. Sistem kerja dari alat ini adalah Elektro Magnetic.

 

Cara kerjanya:

Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor tidak akan berputar, dan kompresor hanya akan berputar apabila Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar kompresor.

 

gb-14,gb-15
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Konstruksi:

Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor (lihat gambar).

 

                  Tipe Kopling Magnet

 

                          Tipe F             Tipe G              Tipe R              Tipe P       

gb-16 gb-19
gb-17 gb-18
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


b.   Condenser

Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80oC).

gb-20Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam Condenser yang bentuknya berliku-liku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh Refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan  mobil maupun isapan Fan yang terpasang dibelakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh Condenser makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator.

Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant cair dengan temperatur 57oC   (cooled liquid).

 

c.   Receifer/Dryer

Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik

dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke  Expansion Valve.

gb-21Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion Valve yang mana akan mengganggu siklus dari Refrigerant.

Bagian atas dari Receifer/Dryer disediakan gelas kaca (Sight Glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi Refrigerant.

 

d.  Expansion Valve

Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (Orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas.

Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi:

gb-26
 

 


v Expansion Valve tekanan konstan

v Expansion Valve tipe thermal

 

Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal.

 

 

 

Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat Sensitizing Tube. Bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit.

·         Ps: tekanan pegas

·         gb-29Ps: tekanan uap didalam evaporator

 

e.  Evaporator

Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium  yaitu:

 

gb-31
gb-30
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


                             Tipe Plate Fin                       Tipe Serpentine fin

 

gb-32
 


      

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                                Tipe Drwan Cup

         

 

3.    Siklus Pendinginan AC Mobil

 

Siklus Pendinginan Air Conditioners  merupakan suatu rangkaian yang tertutup. Siklus pendinginan yang terjadi dapat digambarkan sebagai berikut:

                            

a.    Kompresor berputar menekan gas Refrigerant dari Evaporator yang bertemparatur tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka temperaturnya juga semakin meningkat, hal ini diperlukan untuk mempermudah pelepasan panas refrigerant

b.    Gas Refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk kedalam kondenser. Di dalam kondenser ini panas Refrigerant dilepaskan dan terjadilah pengembunan sehingga Refrigerant berubah dari bentuk gas menjadi cair

c.     Cairan Refrigerant diatampung oleh Receifer untuk disaring sampai Evaporator membutuhkan Refrigerant

d.    Expansion Valve memancarkan Refrigerant cair ini sehingga berbentuk kabut dan cairan yang bertemperatur rendah dan bertekanan rendah

e.    Gas Refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam Evaporator  untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-sela fin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin yang akan ditekan oleh BLower keruang kendaraan

f.     Gas Refrigerant kembali kekompresor untuk dicairkan kembali di kondenser.

 

 

gb-1
 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


4.        Tugas 

1.    Hafalkanlah nama komponen-komponen utama AC mobil dan lihatlah letak masing-masing komponen pada berbagai jenis mobil!

2.    Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC!

 

 

5.     Tes Formatif 

1.    Sebutkan tiga aspek keselamatan kerja yang harus diperhatikan!

2.    Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil!

3.    Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil!

4.    Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil!

BAB III PENUTUP

 

 

A. KESIMPULAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


e.    Tugas 

1.    Hafalkanlah nama komponen-komponen utama AC mobil dan lihatlah letak masing-masing komponen pada berbagai jenis mobil!

2.    Pelajari fungsi dan cara kerja masing-masing komponen utama AC!

B.EVALUASI

 

e.  Tes Formatif 

1.    Sebutkan tiga aspek keselamatan kerja yang harus diperhatikan!

2.    Sebutkan nama komponen-komponen utama AC pada mobil!

3.    Sebutkan fungsi komponen-komponen utama AC pada mobil!

4.    Jelaskan cara kerja komponen-komponen utama AC pada mobil!

 

 

f.     Kunci Jawaban 

1.   Jawab: Aspek Keselamatan lingkungan

           Aspek keselamatan diri

           Aspek Keselamatan benda kerja    

2.    Jawab: Kompresor, Condenser, Receifer/Dryer, Expantion Valve dan Evaporator.

3.   Jawab:

a.    Compressor

Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat.

b. Condenser

Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin).

c.  Dryer/receifer

Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant.

d.    Expansion valve

Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Eefrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.

e.    Evaporator

Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin

 

4.   Jawab:

a.  Compressor

Compressor ada dua jenis yaitu tipe Reciprocating dan tipe Through Vane. Tipe Reciprocating ada dua jenis yaitu Crank dan Swash Plate. Pada dasarnya tipe Reciprocating (gerak bolak-balik) menggunakan piston untuk menimbulkan tekanan. Pada tipe Crank hanya satu sisi yang berfungsi untuk menyalurkan tekanan Refrigerant karena sisi yang lain ditempatkan Conectingrod dan Crank sebagai sarana penerus penggerak dari putaran puli. Pada tipe Swash Plate, pendorong pistonnya menggunakan Plate yang berputar secara Conical sehingga dua sisinya dapat digunakan untuk meneruskan tekanan Refrigerant. Sedang pada tipe Through Vane prinsip yang digunakan adalah Rotary yaitu sistem rotor dengan lingkaran planet yang pada keempat sisinya dipasang Vane, pada tipe ini tidak menggunakan katup tetapi menggunakan lubang isap dan lubang penyalur (Discharge), sedang pada tipe Reciprocating menggunakan katup (Valve).

 

 

b.    Condenser

Gas Rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair.

c.    Receifer/Dryer

Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve.

d.    Expansion valve

Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh heat sensitizing tube yang berfungsi sebagai sensor panas. 

e.    Evaporator

Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil.

 

 

 

4. Kriteria Ketuntasan(umpan balik)

 

1.  Dapat mengerjakan soal formatif >70% silahkan lanjutkan ke modul berikutnya

2.  Dapat mengerjakan soal formatif 60% disarankan untuk mengulang mempelajari modul ini

3.  Dapat mengerjakan soal formatif <50 % ulangi mempelajari modul ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR  PUSTAKA

 

 

 


Anonim. (1993).  Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta: PT Toyota  Astra Motor.

 

Anonim. (1993).  Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta: PT Toyota– Astra Motor.

 

Anonim.  (1993).  New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning system Jakarta: PT Toyota–Astra Motor.

 

Anonim. (       ). Service Manual Toyota seri K

 

Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines. New   York: Mc Graw Hill.

 

Toboldt, William K, dan Johnson, Larry. (1977). Automotive Encyclopedia. South Holland: The Goodheart Willcox.

 

Suharsimi Arikunto. (1988). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan kejuruan . Jakarta: Depdikbud: Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan LPTK.

 

Anonim. (        ). Buku Pedoman Dasar AC Suzuki.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI MODUL

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

 

  1. DESKRIPSI                                                                                         

B.   PRASYARAT…………………………………………………………………    ii

  1. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL……………………………………. 1

1.    Rambu-rambu belajar bagi paserta diklat…………………………..      1

  1. TUJUAN AKHIR…………………………………………………………………….
  2. ALOKASI WAKTU………………………………………………………………….
  3. PERALATAN PENGGUNAAN MODUL……………………………………….. 

BAB. II PEMBELAJARAN

A.   RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT

B.    KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan belajar : Mengenal nama, fungsi dan cara kerja komponen AC mobil

a.    Tujuan kegiatan belajar

b.    Uraian materi

c.    Tugas

d.    Tes formatif

BAB. III PENUTUP

A.   Kesimpulan

 


Share on Google Plus

About David Sigalingging

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment